Whatzap

Hai orang-orang mu'min, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu (QS Muhammad : 7).

Kemuliaan Muhammad Saw Melebihi Nuh as

Kemuliaan Muhammad Saw Melebihi Nuh as

Seorang Yahudi bertanya kepada Ali bin Abi Thalib, dengan maksud merendahkan Nabi kita Muhammad Saw. Ia berkata, "Lihatlah Nabi Nuh as. Dia bersabar karena Allah SWT, dan dia memaafkan kaumnya disaat mereka mendustakannya,"
Sayyidina Ali menjawab, "Ya, itu benar!" Dengan tersenyum Ali melanjutkan, "Namun Nabi kami Muhammad Saw ber­sabar karena Allah, dan telah memaafkan kaumnya pada saat mereka mendustakannya, mengusir, dan bahkan melemparinya dengan kerikil."
Ali kemudian menceritakan, "Abu Lahab pernah meletakkan di atas kepalanya kotoran kambing, lalu Allah Swt memerintahkan Malaikat Ja'abil (malaikat penjaga gunung) untuk menemui baginda Muhammad saw Malaikat Ja'abil mengatakan kepada baginda Muhammad Saw, "Diriku diperintahkan oleh Allah Swt untuk mentaatimu, wahai Nabi Allah. Apabila Engkau ingin agar aku menghimpit mereka dengan gu­nung, maka akan aku binasakan mereka."


Namun Nabi kami Muhammad Saw menjawab dengan sabar, "Aku diutus sebagai rahmat." Muhammad Saw bahkan mendoakan mereka, "Ya, Allah, berilah umatku ini hidayah karena mereka be-lum mengetahui."


Namun si Yahudi itu tidak mau menyerah. Ia kembali berkata, "Nabi Nuh as berdoa kepada Tuhannya, lalu turunlah hujan deras dari langit."

Mendengar itu, Ali kembali tersenyum dan menjawab pertanyaan si Yahudi, "Ya itu benar. Nabi Nuh as berdoa dalam keadaan marah, sementara hujan deras diturunkan Allah Swt karena kasih sayang," Sayyidina Ali melanjutkan ceritanya, "Ketika Nabi kami Muhammad Saw hijrah ke Madinah, datanglah penduduk Madinah pada hari Jumat menemui beliau dan berkata, "Wahai Rasulullah, sudah lama hujan tidak turun. Pohon-pohon menguning (kering), dedaunan berjatuhan," keluh mereka.

Rasulullah Muhammad Saw lalu mengangkat kedua tangannya untuk berdoa kepada Allah Swt, sehingga tampak putih lipatan pangkal kedua tangannya. Langit yang semula terang tidak berawan, tiba-tiba berubah menjadi gelap dan turunlah hujan deras, begitu derasnya sehingga seorang pemuda yang gagah perkasa hampir mati ketika pulang ke rumahnya, karena saking derasnya hujan, dan akhirnya mengakibatkan banjir.

Kejadian itu berlangsung selama seminggu. Penduduk Madinah kembali mendatangi Rasulullah Muhammad Saw pada hari Jumat berikutnya dan berkata, "Ya Rasulullah, rumah-rumah menjadi hancur, kami tidak bisa berangkat mencari nafkah!" keluh mereka lagi.

Nabi kami Muhammad Saw tersenyum sejenak dan berkata, " Beginilah cepatnya manusia bosan." Lalu beliau berdoa, "Ya Allah, jadikanlah ini semua menguntungkan kita dan tidak membahayakan kita.." Maka hujan pun mulai reda di sekitar kota Madinah, sedangkan di kota Madinah sendiri hujan berhenti total. Itulah mukjizat Nabi kami Muhammad Saw."


0 komentar:

Posting Komentar